Sabtu, 30 April 2011

Kebijakan Moneter

Pengertian Kebijakan Moneter
   Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
   Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
   Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
  1.  Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy
    adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
  2.  Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy
    adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
 Instrumen Kebijakan Moneter

   Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
  1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
        Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
  2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
        Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum terkadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
  3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
        Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
  4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)
        Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
 Sumber :

Senin, 25 April 2011

Keadaan Geografis Indonesia

   Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Pulau terpadat di Indonesia adalah pulau Jawa, dimana lebih dari setengah (65%) penduduk Indonesia tinggal di pulau ini.

Letak Astronomis
 
   Indonesia terletak di 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT, berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator atau garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0o.

 Letak Geografis

   Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Letak Geologis

   Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur atau Ring of Fire. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif, dimana sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut.

 Batas Wilayah Indonesia
  • Utara    = Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan
  • Selatan = Negara Australia, Samudra Hindia
  • Timur   = Samudra pasifik
  • Barat    = Samudra Hindia

Keadaan Alam Indonesia

   Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
  •  Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
  •  Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
  •  Kepulauan Maluku dan Irian.
    Berdasarkan GBHN tahun 1993, Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan, yaitu :
  1. Kawasan Barat Indonesia, terdiri dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali.
  2. Kawasan Timur Indonesia, terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, NTB dan NTT.
Iklim di Indonesia

   Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan dikawasan Indonesia. Dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di daratan rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat sampai 28 derajat celsius sepanjang tahun.
    Ada 2 musim di Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musin tersebut.
   Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya.
 
Sumber :

Pengangguran di Indonesia

Pengertian Pengangguran

   Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya, hal ini menyebabkan turunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.

 Dampak Pengangguran di Indonesia

   Secara umum dampak pengangguran bagi perekonomian Indonesia :
  1.   Beban bagi masyarakat sekitarnya, otomatis pendapatan masyarakat disekitarnya harus mau berbagi pendapatan dengan yang menganggur. Dan ini juga kalau terakulmulasi akan menjadi beban negara.
  2.   Tingkat belanja menurun.
  3.   Tingkat produksi barang menurun.
  4.   Phsikologi orang pengangguran kalau mentalnya buruk akan berperilaku negatif, mencuri misalnya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Sedangkan kalau mentalnya baik akan mencari dan tetap berusaha memperbaikinya, baik secara internal maupun eksternal.
  5.   Kegiatan ekonomi menurun, pesimis memandang masa depan.

Usaha Untuk Mengatasi Pengangguran di Indonesia

   Usaha-usaha untuk mengatasi pengangguran :
  1.  Memperluas/memperbanyak lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha disektor usaha UKM
  2.   Industri dan usaha rakyat pada umumnya yang menyerap tenaga kerja besar, wajib diberi kemudahan untuk memperlancar usahanya.
  3.   Kerja sama dengan Kementerian, BUMN/BUMD, Pemerintah Daerah untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
  4.   Komersialisasi olahraga agar dapat dijadikan pegangan hidup oleh para atlet sebagai lapangan kerjanya.
  5.   Instansi terkait harus bisa menpunyai kreativitas tinggi, serta menciptakan tenaga kerja siap pakai dengan profesionalisme tinggi.

Sumber :