Rabu, 21 November 2012

Resensi Film "The Hunger Games"




Judul Film       : The Hunger Games
Jenis Film        : Fiksi Ilmiah/ Fantasi
Sutradara         : Gary Ross
Produser          : Nina Jacobson, Jon Kilik
Skenario          : Gary Ross, Suzzane Collins, Billy Ray
Pemeran          : Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Lenny Kravitz, Stanley Tucci, Donald Sutherland
Durasi              : 142 menit
Tanggal Rilis   : 12 Maret 2012 (Premiere)
Sinopsis
The Hunger Games menceritakan tentang seorang gadis berusia 16 tahun bernama Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) yang tinggal di sebuah tempat bernama Distrik 12, di mana mayoritas penduduknya bekerja sebagai penambang. Distrik 12 adalah sebuah distrik terakhir, salah satu dari 12 distrik di negara yang disebut Panem. Panem sendiri merupakan sebuah negara dimana dulunya Amerika Utara pernah berada, yang setelah bencana besar di Bumi menjadi satu-satunya wilayah yang selamat. Karena pemberontakan gagal terhadap pemerintahan Panem 75 tahun sebelumnya, pemerintahan Panem lantas melakukan sebuah kompetisi maut yang diadakan di ibukota negara yang bernama Capitol.
Kompetisinya bernama The Hunger Games, yang diikuti oleh sepasang anak muda berusia antara 12 - 18 tahun dan dipilih dari 12 distrik yang ada di Panem. Kompetisi telah dilakukan selama 74 tahun berturut-turut. Tujuan diadakan kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antara distrik, sekaligus menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh akibat pemberontakan di distrik-distrik dan mengingatkan seluruh penduduk betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang dipimpin oleh Presiden Snow (Donald Sutherland).
Dalam The Hunger Games, ke 24 anak terpilih ditempatkan di suatu arena di Capitol. Di arena yang dipenuhi dengan CCTV canggih itu, ke 24 kontestan diharuskan saling membunuh dan kompetisi tersebut disiarkan secara langsung oleh televisi dalam konsep reality show.
Layaknya reality show, para kontestan The Hunger Games juga memerlukan personaliti yang menarik agar mereka bisa mendapatkan sponsor. Sponsor ini berfungsi untuk menyelamatkan para kontestan dari beberapa kali kejadian maut. Perolehan sponsor ini bergantung pada kemampuan masing-masing kontestan untuk bertahan hidup. Kalau tidak membunuh, ya dibunuh.
Kini saatnya The Hunger Games membuka audisi di masing-masing distrik. Saat tiba di Distrik 12, tempat tinggal Katniss, setiap warga dikumpulkan di sebuah tanah lapang dan konstestan dipilih dari pengundian yang dilakukan oleh seorang wanita nyentrik perwakilan Capitol bernama Effie Trinket (Elizabeth Banks). Lalu terpilihlah Primrose Everdeen (Willow Shields), adik semata wayang Katniss, yang berumur 12 tahun dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson). Sadar bahwa adiknya tidak sanggup untuk bertarung, Katniss menawarkan diri sebagai relawan menggantikan sang adik.
Katniss pun menitipkan adik serta ibunya kepada sahabat karib sekaligus rekannya berburu di hutan, Gale Hawthorne (Liam Hemsworth). Berbekal keahlian memanah dan jimat berupa pin berbentuk burung mockingjay, Katniss dan Peeta pun kemudian dibawa ke Capitol. Katniss dan Peeta lalu mendapat mentor, mantan pemenang The Hunger Games, Haymitch Abernathy (Woody Harrelson). Haymitch-lah yang kemudian mengajarkan mereka trik untuk bertahan hidup.
Sebelum kompetisi dimulai, Peeta dan Katniss harus menjalani sebuah pelatihan dan rangkaian penampilan di depan publik Capitol, serta harus menjalani sesi wawancara demi mendapatkan sponsor dengan presenter tetap, Caesar Flickerman (Stanley Tucci). Mereka berdua pun diharuskan menjalani rangkaian "perawatan kecantikan", lewat seorang penata gaya modis bernama Cinna (Lenny Kravitz).
Katniss adalah tipikal pribadi yang memiliki daya tarik alami. Kenaturalannya merebut hati semua orang, termasuk salah seorang konstestan belia bernama Rue (Amandla Stenberg) yang lalu menjadi semacam penggemarnya. Tapi kompetisi adalah kompetisi. Saat ketua dewan juri, Seneca Crane (West Bentley), mengumumkan pertandingan maut dimulai, Katniss dan Peeta harus menghadapi kompetitor brutal dan rekayasa pemilik acara agar mereka bertahan hidup. Atau pilihan lainnya, dibunuh dengan sadis.
Penilaian Pribadi
The Hunger Games adalah sebuah film adaptasi dari novel berjudul sama karya Suzanne Collins. Menurut saya, keterlibatan Suzanne Collins sebagai penulis naskah cerita The Hunger Games , sedikit banyak memberikan pengaruh pada kualitas cerita dai versi film The Hunger Games.
Selain kisah persahabatan dan percintaan yang terbentuk antara karakter Katniss, Peeta, dan Gale, tema kelam dalam cerita The Hunger Games  terasa sangat mencolok,  khususnya bagian kematian  yang melibatkan sekelompok anak remaja yang saling membunuh satu sama lain. Namun, Gary Ross mampu menghantarkan kisah The Hunger Games dengan baik.
Secara visual, Ross mampu menginterpretasikan nada cerita melalui pewarnaan visual cerita yang ia hadirkan. Ketika mengisahkan latar belakang kehidupan karakter Katniss, Peeta, dan seluruh penduduk distrik di negara Panem yang diwarnai kemiskinan, Ross menggambarkannya dengan warna kelabu yang bernuansa kelam. Visualisasi yang sangat kontras jika dibandingkan dengan warna cerah dan sangat beragam ketika jalan cerita sedang dipusatkan di Capitol atau dengan pewarnaan hijau yang dominan saat kompetisi The Hunger Games berlangsung.
Secara keseluruhan, film The Hunger Games menurut saya adalah film yang bagus dan layak untuk ditonton oleh orang dewasa atau remaja berusia 17 tahun lebih. Saya tidak menyarankan anak-anak maupun remaja berusia 17 tahun kurang untuk menontonnya, karena beberapa adegan saat kompetisi berlangsung tidak layak untuk ditonton mereka.

Rabu, 07 November 2012

Label Parfum Berdasarkan Istilahnya

     Ketika kita membeli parfum, sering kali tercantum label 'perfume', 'eau de pafrum', 'eau de toillette', atau 'body splash' pada botol parfum. Label-label tersebut ternyata berhubungan dengan kadar konsentrat parfum. Semakin tinggi tingkat konsentratnya, maka semakin lama wewangian tersebut bertahan, dan semakin mahal harganya.

Perfume
Diantara semua jenis parfum, label 'perfume' adalah jenis paling bagus dan paling mahal diantara semua produk wewangian lain. 'Perfume' juga dikenal dengan 'extract' atau 'extrait perfume' yang mengandung konsentrat antara 15% sampai 40%.
Parfum dengan label 'perfume' tidak perlu digunakan terlalu banyak, cukup oleskan di nadi tangan dan belakang telinga karena wewangian dengan jenis ini wanginya sudah bisa tercium dari jarak jauh dan awet sekitar 6 - 8 jam.
Jangan menyemprotkan parfum berlabel 'perfume' ke baju karena teksturnya yang berminyak dapat meninggalkan noda.

Eau De Parfum
Jenis parfum lainnya adalah 'eau de parfum'. Parfum dengan label 'eau de parfum' mengandung konsentrat 7% sampai 15%, sehingga dapat bertahan cukup lama, sampai setengah hari dengan harga dibawah parfum berlabel 'perfume'.

Eau De Toillette
Label parfum lainnya adalah 'eau de toillette'. Parfum ini beraroma lebih ringan karena kadar konsetratnya hanya sekitar 1% sampai 6%. Parfum berlabel 'eau de toillette' dapat bertahan 2 - 4 jam.
Harganya yang terjangkau bila dibandingan dengan 'perfume' atau 'eau de parfum' membuat parfum dengan label ini cocok digunakan saat momen-momen santai, seperti pergi bersama teman.

Eau De Cologne
"Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toillette', namun sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Produk ini awalnya adalah kombinasi antara wewangian dengan citrus oil, yang dulunya diunakan oleh Napoleon. Versi modern dari ;eau de cologne' ini, kini dikenal dengan 'eau fraiche'.
'Eau de cologne' cocok digunakan di bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi.

Body Splash
Body Splash memiliki kadar konsentrat  terendah di antara parfum lainnya. Wanginya tidak bertahan lama dan cepat menguap, karena kadar alkoholnya tinggi. Harganya pun paling terjangkau di antara produk lainnya.

     Semua produk parfum mengandung alkohol. Semakin tinggi konsentrat parfum, semakin sedikit kadar alkoholnya. Fungsi alkohol disini untuk membantu menyebarkan aroma parfum agar tercium oleh orang-orang di sekitar Anda karena sifatnya yang menguap.
     Selain itu, walaupun kadar konsentarat parfum mempengaruhi berapa lama wewangian dapat bertahan pada tubuh Anda, kondisi kulit juga memiliki peranan yang tidak kalah penting. Misalnya, mereka yang memiliki kulit kering, wangi parfum akan lebih cepat berkurang dibanding mereka yang memiliki kondisi kulit berminyak. Kadar PH (tingkat keasaman) seseorang, juga mempengaruhi interaksi antara kulit dan parfum.

Sumber :