Semua pasti ingin memiliki gigi putih cemerlang, namun tak semua punya
uang untuk memutihkan gigi di dokter atau dengan cairan pemutih gigi
yang mengandung efek samping. Padahal gigi putih bersinar juga bisa
didapatkan dengan mengonsumi enam makanan berikut ini.
1. Stroberi
Buah cantik ini memproduksi enzim malic
acid yang membantu memutihkan gigi. Selain dengan langsung memakannya,
stroberi bisa dimanfaatkan untuk memutihkan gigi dengan cara dihaluskan,
digosokkan ke gigi, diamkan selama lima menit lalu bilas dan gosok gigi
seperti biasa.
2. Buah-buahan dan sayuran yang renyah
Contoh terbaik adalah apel, seledri, dan wortel.
Menggigit dan mengunyah buah dan sayuran seperti ini akan membantu
membersihkan plak, "menggosok" gigi agar lebih putih bersinar, dan
meningkatkan produksi air liur yang baik bagi kesehatan mulut.
3. Keju
Keju
dan bahan olahan susu lainnya seperti yoghurt mengandung lactic acid
yang berfungsi melindungi gigi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
anak-anak yang mengonsumsi yoghurt empat kali seminggu lebih terlindung
dari pembusukan gigi dibanding anak-anak yang tak minum yoghurt.
Sedangkan untuk memutihkan gigi, keju adalah pilihan yang baik karena
selain melindungi gigi dari kebusukan, keju juga mengandung kalsium dan
fosfor yang berguna dalam pembentukan enamel gigi.
4. Jeruk dan nanas
Saat
mengonsumsi jeruk, nanas, dan buah-buahan asam lainnya, mulut
memproduksi air liur lebih banyak, yang membantu membersihkan gigi
secara alami.
5. Baking soda
Sebuah
penelitian tahun 2008 menemukan bahwa pasta gigi yang mengandung baking
soda berfungsi lebih baik dalam membersihkan plak. Anda bisa saja
menggunakan baking soda langsung untuk membersihkan gigi, namun para
dokter menyarankan agar hal ini tak dilakukan terlalu sering karena bisa
mengikis enamel gigi. Pilihan paling aman adalah menggunakan pasta gigi
yang mengandung baking soda.
6. Permen karet yang mengandung xylitol
Xylitol
adalah pemanis alami yang dapat mencegah plak. Xylitol juga menetralkan
tingkat keasaman di dalam mulut dan meningkatkan produksi air liur
untuk membersihkan gigi.
Sumber :
Sabtu, 14 Juli 2012
Makanan Sehat yang Harus Anda Makan
Quinoa
Meskipun sering disebut gandum, quinoa (dieja keen-wah) sebenarnya adalah biji-bijian. Banyak tersedia di toko kesehatan dan supermarket, quinoa dapat dimasak dan dimakan dengan cara yang sama seperti beras. Makanan ini mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh Anda), sehingga bisa menjadi sumber protein yang lengkap untuk vegan dan vegetarian.
Quinoa rendah lemak namun kaya serat penurun kolesterol dan merupakan sumber vitamin B yang dibutuhkan untuk perbaikan sel-sel tubuh dan metabolisme yang efisien. Quinoa mengandung zat besi (mineral yang dibutuhkan wanita) yang memberikan energi, kalsium untuk tulang yang kuat dan kalium, yang dapat membantu untuk mengurangi tekanan darah tinggi.
Makanan ini juga merupakan sumber magnesium, yang dapat mengurangi frekuensi sakit kepala dengan membantu merelaksasi pembuluh yang memasok darah ke otak. Singkatnya, quinoa adalah makanan sehat dan dapat dipergunakan untuk diet Anda sebagai pilihan yang cerdas dan lezat.
Minyak rapa
Minyak rapa pemerasan mekanik (pemerasan mekanik berarti minyak diekstraksi secara alami dari tanaman menggunakan suhu ruangan tanpa penambahan bahan kimia apapun) memiliki tingkat omega-3, 6 dan 9 seimbang. Ketiganya membentuk asam lemak esensial yang penting untuk menurunkan kolesterol, mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan penuaan dini, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan gizi bagi kulit, rambut, tulang dan sendi.
Rapa juga memiliki setengah lemak jenuh dan sepuluh kali omega-3 dari yang ada di minyak zaitun dan merupakan sumber vitamin E yang sangat baik untuk kulit. Campurkan minyak rapa dengan salad, nasi atau hidangan pasta atau campurkan dengan balsamic vinegar, bawang putih dan sedikit madu untuk saus salad yang lezat.
Kepiting
Kepiting dapat membuat Anda ramping karena rendah kalori (kepiting empat ons hanya memiliki 98 kalori), rasanya lezat dan memiliki lemak di bawah dua gram per porsi, baik juga untuk jantung.
Meskipun memiliki kandungan kalori yang rendah, kepiting adalah sumber protein yang mengenyangkan dan lezat. Kepiting juga merupakan sumber yang baik dari omega-3 yang membantu menurunkan trigliserida (jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol) dan tekanan darah serta mengurangi risiko penyakit jantung.
Omega-3 juga dianggap dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan bahkan menurunkan risiko terhadap beberapa jenis kanker. Cobalah topping salad dengan campuran daging kepiting segar atau sebagai alternatif menambahkan daging kepiting kalengan untuk kue ikan atau pie ikan.
Lobak
Sayuran berukuran kecil ini mengandung nutrisi yang disebut glucosinolate (senyawa yang menyebabkan rasa pahit, pedas, yang bersifat sebagai antikanker), yang juga terdapat dalam brokoli dan kubis. Glucosinolate membantu meningkatkan enzim detoksifikasi dalam hati, memiliki sifat antikanker dan membantu pencernaan. Lobak hanya mengandung satu kalori dan memiliki banyak serat sehingga mereka bagus untuk mengecilkan pinggang.
Dengan memakan 10 lobak, Anda akan mendapatkan 25 persen vitamin C harian dan daun lobak, yang dapat dimakan, mengandung enam kali lebih banyak vitamin C. Tambahkan lobak pada salad musim panas untuk menambahkan rasa pedas tambahan atau menambahkan mereka ke hummus (makanan khas Timur Tengah) dan tzatziki.
Sumber :
Meskipun sering disebut gandum, quinoa (dieja keen-wah) sebenarnya adalah biji-bijian. Banyak tersedia di toko kesehatan dan supermarket, quinoa dapat dimasak dan dimakan dengan cara yang sama seperti beras. Makanan ini mengandung semua asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh Anda), sehingga bisa menjadi sumber protein yang lengkap untuk vegan dan vegetarian.
Quinoa rendah lemak namun kaya serat penurun kolesterol dan merupakan sumber vitamin B yang dibutuhkan untuk perbaikan sel-sel tubuh dan metabolisme yang efisien. Quinoa mengandung zat besi (mineral yang dibutuhkan wanita) yang memberikan energi, kalsium untuk tulang yang kuat dan kalium, yang dapat membantu untuk mengurangi tekanan darah tinggi.
Makanan ini juga merupakan sumber magnesium, yang dapat mengurangi frekuensi sakit kepala dengan membantu merelaksasi pembuluh yang memasok darah ke otak. Singkatnya, quinoa adalah makanan sehat dan dapat dipergunakan untuk diet Anda sebagai pilihan yang cerdas dan lezat.
Minyak rapa
Minyak rapa pemerasan mekanik (pemerasan mekanik berarti minyak diekstraksi secara alami dari tanaman menggunakan suhu ruangan tanpa penambahan bahan kimia apapun) memiliki tingkat omega-3, 6 dan 9 seimbang. Ketiganya membentuk asam lemak esensial yang penting untuk menurunkan kolesterol, mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan penuaan dini, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan gizi bagi kulit, rambut, tulang dan sendi.
Rapa juga memiliki setengah lemak jenuh dan sepuluh kali omega-3 dari yang ada di minyak zaitun dan merupakan sumber vitamin E yang sangat baik untuk kulit. Campurkan minyak rapa dengan salad, nasi atau hidangan pasta atau campurkan dengan balsamic vinegar, bawang putih dan sedikit madu untuk saus salad yang lezat.
Kepiting
Kepiting dapat membuat Anda ramping karena rendah kalori (kepiting empat ons hanya memiliki 98 kalori), rasanya lezat dan memiliki lemak di bawah dua gram per porsi, baik juga untuk jantung.
Meskipun memiliki kandungan kalori yang rendah, kepiting adalah sumber protein yang mengenyangkan dan lezat. Kepiting juga merupakan sumber yang baik dari omega-3 yang membantu menurunkan trigliserida (jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol) dan tekanan darah serta mengurangi risiko penyakit jantung.
Omega-3 juga dianggap dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan bahkan menurunkan risiko terhadap beberapa jenis kanker. Cobalah topping salad dengan campuran daging kepiting segar atau sebagai alternatif menambahkan daging kepiting kalengan untuk kue ikan atau pie ikan.
Lobak
Sayuran berukuran kecil ini mengandung nutrisi yang disebut glucosinolate (senyawa yang menyebabkan rasa pahit, pedas, yang bersifat sebagai antikanker), yang juga terdapat dalam brokoli dan kubis. Glucosinolate membantu meningkatkan enzim detoksifikasi dalam hati, memiliki sifat antikanker dan membantu pencernaan. Lobak hanya mengandung satu kalori dan memiliki banyak serat sehingga mereka bagus untuk mengecilkan pinggang.
Dengan memakan 10 lobak, Anda akan mendapatkan 25 persen vitamin C harian dan daun lobak, yang dapat dimakan, mengandung enam kali lebih banyak vitamin C. Tambahkan lobak pada salad musim panas untuk menambahkan rasa pedas tambahan atau menambahkan mereka ke hummus (makanan khas Timur Tengah) dan tzatziki.
Sumber :
Minggu, 08 Juli 2012
Hukum Perdata di Indonesia
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-individu dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan hukum perdata Indonesia adalah hukum perdata
yang berlaku bagi seluruh Wilayah di Indonesia. Hukum perdata yang
berlaku di Indonesia adalah hukum perdata barat Belanda
yang pada awalnya berinduk pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang
aslinya berbahasa Belanda atau dikenal dengan Burgerlijk Wetboek dan
biasa disingkat dengan B.W. Sebagian materi B.W. sudah dicabut
berlakunya & sudah diganti dengan Undang-Undang RI misalnya mengenai
UU Perkawinan, UU Hak Tanggungan, UU Kepailitan.
Pada 31 Oktober 1837, Mr.C.J. Scholten van Oud Haarlem di angkat
menjadi ketua panitia kodifikasi dengan Mr. A.A. Van Vloten dan Mr.
Meyer masing-masing sebagai anggota yang kemudian anggotanya ini diganti
dengan Mr. J.Schneither dan Mr. A.J. van Nes. Kodifikasi KUHPdt.
Indonesia diumumkan pada tanggal 30 April 1847 melalui Staatsblad No. 23 dan berlaku Januari 1948.
Setelah Indonesia Merdeka berdasarkan aturan Pasal 2 aturan peralihan
UUD 1945, KUHPdt. Hindia Belanda tetap dinyatakan berlaku sebelum
digantikan dengan undang-undang baru berdasarkan Undang – Undang Dasar
ini. BW Hindia Belanda disebut juga Kitab Undang – Undang Hukun Perdata
Indonesia sebagai induk hukum perdata Indonesia.
Ada beberapa sistem hukum yang berlaku di dunia dan perbedaan sistem hukum tersebut juga memengaruhi bidang hukum perdata, antara lain sistem hukum Anglo-Saxon (yaitu sistem hukum yang berlaku di Kerajaan Inggris Raya dan negara-negara persemakmuran atau negara-negara yang terpengaruh oleh Inggris, misalnya Amerika Serikat), sistem hukum Eropa kontinental, sistem hukum komunis, sistem hukum Islam dan sistem-sistem hukum lainnya. Hukum perdata di Indonesia didasarkan pada hukum perdata di Belanda, khususnya hukum perdata Belanda pada masa penjajahan.
Bahkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (dikenal KUHPer.) yang berlaku di Indonesia tidak lain adalah terjemahan yang kurang tepat dari Burgerlijk Wetboek
(atau dikenal dengan BW)yang berlaku di kerajaan Belanda dan
diberlakukan di Indonesia (dan wilayah jajahan Belanda) berdasarkan azas
konkordansi. Untuk Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia
Belanda, BW diberlakukan mulai 1859. Hukum perdata Belanda sendiri
disadur dari hukum perdata yang berlaku di Perancis dengan beberapa penyesuaian. Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat KUHPer) terdiri dari empat bagian, yaitu:
- Buku I tentang Orang; mengatur tentang hukum perseorangan dan hukum keluarga, yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban yang dimiliki oleh subyek hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya hak keperdataan seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga, perceraian dan hilangnya hak keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
- Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi (i) benda berwujud yang tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu); (ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan (iii) benda tidak berwujud (misalnya hak tagih atau piutang). Khusus untuk bagian tanah, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 5 tahun 1960 tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU tentang hak tanggungan.
- Buku III tentang Perikatan; mengatur tentang hukum perikatan (atau kadang disebut juga perjanjian (walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang berbeda), yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek hukum di bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan (yang terdiri dari perikatan yang timbul dari (ditetapkan) undang-undang dan perikatan yang timbul dari adanya perjanjian), syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu perjanjian. Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer.
- Buku IV tentang Daluarsa dan Pembuktian; mengatur hak dan kewajiban subyek hukum (khususnya batas atau tenggat waktu) dalam mempergunakan hak-haknya dalam hukum perdata dan hal-hal yang berkaitan dengan pembuktian.
Sumber :
Penyelesaian Sengketa Ekonomi
Pengertian Sengketa
Sengketa dalam kamus Bahasa Indonesia, berarti
pertentangan atau konflik, Konflik berarti adanya oposisi atau
pertentangan antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau
organisasi-organisasi terhadap satu objek permasalahan.
Senada dengan
itu Winardi mengemukakan : Pertentangan atau konflik yang terjadi antara individu-individu atau
kelompok-kelompok yang mempunyai hubungan atau kepentingan yang sama
atas suatu objek kepemilikan, yang menimbulkan akibat hukum antara satu
dengan yang lain.
Penyelesaian perkara perdata melalui sistem peradilan:
- Memberi kesempatan yang tidak adil (unfair), karena lebih memberi kesempatan kepada lembaga-lembaga besar atau orang kaya.
- Sebaliknya secara tidak wajar menghalangi rakyat biasa (ordinary citizens) untuk perkara di pengadilan.
Tujuan memperkarakan suatu sengketa:
- adalah untuk menyelesaikan masalah yang konkret dan memuaskan,
- dan pemecahannya harus cepat (quickly), wajar (fairly) dan murah (inexpensive)
Cara Penyelesaian Sengketa
Penyelesaian sengketa secara damai bertujuan untuk mencegah dan
mengindarkan kekerasan atau peperangan dalam suatu persengketaan antar
negara. Menurut pasal 33 ayat 1 (Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan) Piagam PBB penyelesaian
sengketa dapat ditempuh melalui cara-cara sebagai berikut:
1. Negosiasi (perundingan)
Perundingan merupakan pertukaran pandangan dan usul-usul antara dua pihak untuk menyelesaikan suatu persengketaan, jadi tidak melibatkan pihak ketiga.
2. Enquiry (penyelidikan)
Penyelidikan dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memihak dimaksud untuk mencari fakta.
3. Good offices (jasa-jasa baik)
Pihak ketiga dapat menawarkan jasa-jasa baik jika pihak yang bersengketa tidak dapat menyelesaikan secara langsung persengketaan yang terjadi diantara mereka.
1. Negosiasi (perundingan)
Perundingan merupakan pertukaran pandangan dan usul-usul antara dua pihak untuk menyelesaikan suatu persengketaan, jadi tidak melibatkan pihak ketiga.
2. Enquiry (penyelidikan)
Penyelidikan dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memihak dimaksud untuk mencari fakta.
3. Good offices (jasa-jasa baik)
Pihak ketiga dapat menawarkan jasa-jasa baik jika pihak yang bersengketa tidak dapat menyelesaikan secara langsung persengketaan yang terjadi diantara mereka.
Penyelesaian perkara perdata melalui sistem peradilan:
1. Memberi kesempatan yang tidak adil (unfair), karena lebih memberi kesempatan kepada lembaga-lembaga besar atau orang kaya.
2. Sebaliknya secara tidak wajar menghalangi rakyat biasa (ordinary citizens) untuk perkara di pengadilan.
1. Memberi kesempatan yang tidak adil (unfair), karena lebih memberi kesempatan kepada lembaga-lembaga besar atau orang kaya.
2. Sebaliknya secara tidak wajar menghalangi rakyat biasa (ordinary citizens) untuk perkara di pengadilan.
Negoisasi atau Perundingan
Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa dimana para pihak yang bersengketa saling melakukan kompromi untuk menyuarakan kepentingannya. Dengan cara kompromi tersebut diharapkan akan tercipta win-win solution dan akan mengakhiri sengketa tersebut secara baik.
Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa dimana para pihak yang bersengketa saling melakukan kompromi untuk menyuarakan kepentingannya. Dengan cara kompromi tersebut diharapkan akan tercipta win-win solution dan akan mengakhiri sengketa tersebut secara baik.
Mediasi
Mediasi adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasehat.
Arbitrase
Arbitrase secara umum dapat dilakukan dalam penyelesaian sengketa publik maupun perdata, namun dalam perkembangannya arbitrase lebih banyak dipilih untuk menyelesaikan sengketa kontraktual (perdata). Sengketa perdata dapat digolongkan menjadi:
1. Quality arbitration, yang menyangkut permasalahan faktual (question of fact) yang dengan sendirinya memerlukan para arbiter dengan kualifikasi teknis yang tinggi.
2. Technical arbitration, yang tidak menyangkut permasalahan faktual, sebagaimana halnya dengan masalah yang timbul dalam dokumen (construction of document) atau aplikasi ketentuan-ketentuan kontrak.
3. Mixed arbitration, sengketa mengenai permasalahan faktual dan hukum (question of fact and law).
Ligitasi
Litigasi adalah sistem penyelesaian sengketa melalui lembaga peradilan. Sengketa yang terjadi dan diperiksa melalui jalur litigasi akan diperiksa dan diputus oleh hakim. Melalui sistem ini tidak mungkin akan dicapai sebuah win-win solution (solusi yang memperhatikan kedua belah pihak) karena hakim harus menjatuhkan putusan dimana salah satu pihak akan menjadi pihak yang menang dan pihak lain menjadi pihak yang kalah.
Perbandingan antara
Perundingan, Arbitrase, dan Ligitasi
Proses | Perundingan | Arbitrase | Litigasi |
Yang mengatur | Para pihak | Arbiter | Hakim |
Prosedur | Informal | Agak formal sesuai dengan rule | Sangat formal dan teknis |
Jangka waktu | Segera ( 3-6 minggu ) | Agak cepat ( 3-6 bulan ) | Lama ( > 2 tahun ) |
Biaya | Murah ( low cost ) | Terkadang sangat mahal | Sangat mahal |
Aturan pembuktian | Tidak perlu | Agak informal | Sangat formal dan teknis |
Publikasi | Konfidensial | Konfidensial | Terbuka untuk umum |
Hubungan para pihak | Kooperatif | Antagonistis | Antagonistis |
Fokus penyelesaian | For the future | Masa lalu | Masa lalu |
Metode negosiasi | Kompromis | Sama keras pada prinsip hukum | Sama keras pada prinsip hukum |
Komunikasi | Memperbaiki yang sudah lalu | Jalan buntu | Jalan buntu |
Result | win-win | Win-lose | Win-lose |
Pemenuhan | Sukarela | Selalu ditolak dan mengajukan oposisi | Ditolak dan mencari dalih |
Suasana emosinal | Bebas emosi | Emosional | Emosi bergejolak |
Sumber :
Wajib Daftar Perusahaan
Dasar hukum wajib Daftar Perusahaan
Wajib
daftar perusahaan dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982.
Pendaftaran perusahaan ini penting bagi pemerintah guna melakukan pembinaan,
pengarahan, pengawasan dan menciptakan iklim dunia usaha yang sehat.
Selain itu wajib
daftar perusahaan ini memudahkan untuk sewaktu-waktu dapat mengikuti secara
seksama keadaan perkembangan sebenarnya dari dunia usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia
secara menyeluruh, termasuk tentang perusahaan asing.
Bagi dunia usaha, daftar perusahaan
penting untuk mencegah dan menghindari praktek-praktek usaha yang tidak jujur
(persaingan, penyelundupan dll)
Selain itu
daftar perusahaan buat dunia usaha bermanfaat untuk menciptakan keterbukaan
antar perusahaan, memudahkan mencari mitra bisnis, mendasarkan investasi pada
perkiraan yang jelas, meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Tujuan
Undang-Undang tentang wajib daftar perusahaan adalah memberikan perlindungan
kepada perusahaan-perusahaan yang menjalankan usahanya secara jujur dan
terbuka, serta pembinaan kepada dunia usaha dan perusahaan, khususnya golongan
ekonomi lemah.
Ada 3 pihak yang memperoleh manfaat dari daftar perusahaan tersebut, yaitu :
- Pemerintah, dalam rangka memberikan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan termasuk untuk kepentingan pengamanan pendapatan negara yang memerlukan informasi yang akurat
- Dunia Usaha, mempergunakan daftar perusahaan sebagai sumber informasi untuk kepentingan usahanya. Selain itu juga dalam upaya mencegah praktek usaha yang tidak jujur
- Pihak Lain yang berkepentingan atau masyarakat yang memerlukan informasi yang benar
Ketentuan Wajib Daftar Perusahaan
- Daftar Perusahaan → daftar catatan resmi yang diadakan berdasarkan ketentuan undang-undang dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.
- Perusahaan → setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-mneerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
- Pengusaha → setiap orang perorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan.
- Usaha → setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
- Menteri → menteri yang bertanggung jawab dalam bidang perdagangan.
Tujuan dan Sifat Wajib Daftar Perusahaan
→ mencatat
bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan
merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai
identitas, data, serta keterangan lainnya tentang perusahaan dalam rangka
menjamin kepastian berusaha
Daftar
perusahaan bersifat terbuka untuk semua pihak
Sifat terbuka →
daftar perusahaan itu dapat dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber
informasi.
Kewajiban Pendaftaran
Setiap perusahaan wajib didaftarkan
dalam daftar perusahaan, Pendaftaran wajib didaftarkan oleh pemiliknya atau
pengurus perusahaan yang bersangkutan atau dapat diwakilkan kepada orang lain
dengan memberikan surat
kuasa yang sah.
Jika perusahaan
dimiliki oleh beberapa orang, maka pendaftaran boleh dilakkan oleh salah
seorang dari pemilik perusahaan tersebut.
Badan Usah Yang
Tidak Perlu Menjadi Wajib Daftar
- Setiap perusahaan Negara berbentuk perjan → yang dikecualikan dari kewaiban pendaftran adalah peusahaan-perusahaan yang tidak bertujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
- Setiap perusahaan kecil perorangan yang dijalankan oleh sendiri atau hanya memperkerjakan anggota keluarga terdekat serta tidak memerlukan izin usaha dan tidak merupakan badan hukum atu suatu persekutuan. Perusahaan kecil perorangan yang melakukan kegiatan dan atau memperoleh keuntungan yang benar-benar hanya sekedar untuk mmenuhi keperluan nafkah sehari-hari. Anggota terdekat disini adalh termasuk ipar dan menantu.
- Usaha diluar bidang ekonomiyang tidak bertujuan mencari profit:
Pendidikan
formal, pendidikan non formal, rumah sakit.
- Yayasan
Bentuk badan
usaha yang masuk dalam wajib daftar perusahaan:
- Badan hukum
- Persekutuan
- Perorangan
- Perum
- Perusahaan Daerah, perusahaan perwakilan asing
Cara & Tempat serta Waktu Pendaftaran
Pendaftaran
dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang ditetapka oleh menteri
pada kantor tempat pendaftaran.
Pendaftaran
dilakukan di Kantor departemen perindustrian dan Perdagangan atau Dinas yang
membidangi Perdagangan Kabupaten/Kota selaku kantor pendaftaran Perusahaan
(KPP)
Caranya:
- Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan
- Membayar biaya administrasi
- Pendaftaran Perusahan wajib dilakukan oelh pemilik/pengurus/penanggung jawab atau kuas perusahaan.
Pendaftaran
wajib dilakukan dalam jangkawaktu 3 bulan setelah perusahaan mulai menjalankan
usahanya. Suatu perusahaan dianggap mulai menjalankan usahanya pada saat
menerima izin usaha dari instansi teknis yang berwenang.
Hal-Hal Yang Didaftarkan
- Pengenalan tempat
- Data umum perusahaan
- Legalitas perusahaan
- Data pemegang saham
- Data kegiatan perusahaan
Sumber :
- http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&sqi=2&ved=0CFMQFjAH&url=http%3A%2F%2Fhandayani.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F29659%2FWAJIB%2BDAFTAR%2BPERUSAHAAN.%28MAHASISWA0.doc&ei=06f5T6rBGYfqrQfv2rzDBg&usg=AFQjCNHFQkT12nigvmhcQbiYSH4TkZRRBg&sig2=oIGZblkJkBzlbVRF6NKjUA
- http://www.3sfirm.com/index.php/journal/41-karya-tulis/136-wajib-daftar-perusahaan
Monopoli Perdagangan dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
Pengertian
Monopoli menggambarkan suatu keadaan dimana terdapat seseorang atau
sekelompok orang yang menguasai suatu bidang tertentu secara mutlak,
tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk ikut ambil bagian.
Monopoli diartikan sebagai suatu hak istimewa (previlege), yang menghapuskan persaingan bebas, yang tentu pada akhirnya juga akan menciptakan penguasaan pasar.
Persaingan usaha tidak sehat adalah suatu bentuk yang dapat diartikan
secara umum terhadap segala tindakan ketidakjujuran atau menghilangkan
persaingan dalam setiap bentuk transaksi atau bentuk perdagangan dan
komersial.
Pada tanggal 5 Maret 1999 oleh Pemerintah Republik Indonesia dan DPR,
akhirnya mengeluarkan suatu peraturan perundang-undangan tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dalam suatu Undang-undang, yaitu Undang-undang No. 5 tahun 1999.Yang Dalam UU tersebut dimaksud dengan Monopoli adalah “penguasaan
atas produksi dan atau pemasaran barang atau atas penggunaan jasa
tertentu oleh suatu pelaku atau suatu kelompok pelaku usaha”. Sedangkan yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat adalah “ persaiangan
antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur
atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.”
Asas dan Tujuan Undang-undang No. 5 tahun 1999
Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum.
Tujuan UU persaingan usaha adalah untuk memelihara pasar kompetitif dari pengaruh kesepakatan dan konspirasi yang cenderung mengurangi atau menghilangkan persaingan. Kepedulian utama dari UU persaingan usaha adalah promoting competition dan memperkuat kedaulatan konsumen.
Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk :
- menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
- mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil
- mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha
- terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
Kegiatan yang Dilarang
Menurut Pasal 33 ayat 2, kegiatan yang dilarang berposisi dominan adalah :
- Posisi dominan adalah keadaan dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi diantara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu.
- Menurut pasal 33 ayat 2 "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara." Jadi, sektor-sektor ekonomi seperti air, listrik, telekomunikasi, kekayaan alam dikuasai oleh negara tidak boleh dikuasai swasta sepenuhnya.
Perjanjian yang Dilarang
Perjanjian yang dilarang dalam UU No.5 tahun 1999 adalah perjanjian dalam bentuk sebagai berikut :
- Oligopoli
- Penetapan harga
- Pembagian wilayah
- Pemboikotan
- Kartel
- Trust
- Oligopsoni
- Integrasi vertikal
- Perjanjian tertutup
- Perjanjian dengan pihak luar negeri
Hambatan-hambatan terhadap perdagangan dan pelaksanaan UU No.5/1999
Adanya tindakan pelaku usaha seperti :
- Melakukan pemasokan barang dana atau jasa dengan cara melakukan jual beli atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan
- Melakukan kecurangan dalam menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya yang menjadi dari komponen harga barang dan atau jasa
- Bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender
- Bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan
- Bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dana atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi kurang baik dari jumlah, kualitas, maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan
Sumber :
Hukum Berdasarkan Asas Pembagiannya
Hukum itu sangat luas cakupannya sehingga orang tak dapat membuat definisi singkat
yang meliputi segala-galanya, namun hukum dapat itu dibagi dalam beberapa
golongan hukum menurut beberapa asas pembagian, sebagai berikut:
1. Menurut
sumbernya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum Undang-Undang,
yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan.
b. Hukum Kebiasaan (Adat),
yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat).
c. Hukum Traktat,
yaitu hukum yang ditetapkan oleh negara-negara di dalam suatu perjanjian antar
negara (traktat).
d. Hukum Jurispudensi,
yaitu hukum yang terbentuk karena keputusan hakim.
2. Menurut
bentuknya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum Tertulis,
yaitu hukum yang dicantumkan dalam pelbagai peraturan-peraturan. Hukum ini
dapat pula merupakan:
1. Hukum
tertulis yang dikodefikasikan.
2. Hukum
tertulis yang tak dikodefikasikan.
b. Hukum Tak Tertulis (Hukum Kebiasaan),
yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis
namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan-peraturan.
3. Menurut
tempat berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum Nasional,
yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara.
b. Hukum Internasional,
yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum dalam dunia internasional.
c. Hukum Asing,
yaitu hukum yang berlaku di negara lain.
d. Hukum Gereja,
yaitu kumpulan norma-norma yang ditetapkan oleh Gereja untuk para
anggota-anggotanya.
4. Menurut
waktu berlakunya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Ius Contitutum (Hukum Positif),
yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi masyarakat tertentu dalam suatu daerah
tertentu.
Singkatnya: “Hukum yang
berlaku bagi suatu masyarakat pada suatu waktu dalam suatu tempat tertentu. Ada
sarjana yang menamakan hukum positif itu “Tata Hukum”.
b. Ius Contituendum,
yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang akan datang.
c. Hukum Asasi (Hukum),
yaitu hukum yang berlaku dimana-mana segala waktu dan untuk segala bangsa di
dunia. Hukum ini tak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya
(abadi) terhadap siapapun juga di seluruh tempat.
Ketiga macam hukum ini
merupakan Hukum Duniawi.
5. Menurut
cara mempertahankan, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum Material,
yaitu hukum yang membuat peraturan-peraturan yang mengatur kepentingan-kepentingan
dan hubungan-hubungan berwujud perintah-perintah dan larangan-larangan.
Contoh Hukum Material: Hukum
Pidana, Hukum Perdata, maka yang dimaksudkan adalah Hukum Pidana Material dan
Hukum Perdata Material.
b. Hukum Formal Hukum Proses atau Hukum
acara, yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang
mengatur bagaimana cara-caranya mengajukan suatu perkara ke muka pengadilan dan
bagaimana caranya Hakim memberi putusan.
Contoh Hukum Formal: Hukum
Acara Pidana dan Hukum Acara Perdata.
- Hukum
Acara Pidana, yaitu peraturan-peraturan hukum yang
mengatur bagaimana cara memelihara dan mempertahankan Hukum Pidana Material
atau peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana caranya mengajukan suatu
perkarapidana ke muka Pengadilan Pidana dan bagaimana caranya hakim pidana
memberikan putusan.
- Hukum
Acara Perdata, yaitu peraturan-peraturan hukum yang
mengatur bagaimana cara-cara memelihara dan mempertahankan Hukum Perdata
Material atau peraturan-peraturan yang mengatur bagaimana cara-caranya
mengajukan suatu perkara perdata ke muka Pengadilan Perdata dan bagaimana
caranya hakim perdata memberikan putusannya.
6. Menurut
sifatnya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum yang memaksa,
yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus mempunyai paksaan
mutlak.
b. Hukum yang mengatur (Hukum Pelengkap),
yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan
telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian.
7. Menurut
wujudnya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum Objektif,
yaitu hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang atau
golongan tertentu. Hukum ini hanya menyebut peraturan hukum saja yang mengatur
hubungan hukum antara dua orang atau lebih.
b. Hukum Subjektif,
yaitu hukum yang timbul dari Hukum Objektif dan berlaku terhadap seorang
tertentu atau lebih.
Hukum Subjektif disebut juga
HAK.
Pembagian hukum jenis ini
jarang digunakan orang.
8. Menurut
isinya, hukum dapat dibagi dalam:
a. Hukum Privat (Hukum Sipil),
yaitu hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan orang
yang lain, dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
b. Hukum Publik (Hukum Negara),
yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara dan alat-alat perlengkapan
atau hubungan antara negara dengan perseorangan (warganegara).
Sumber
:
Katuuk,
Neltje F. 1994. Aspek Hukum dalam Bisnis.
Jakarta: Gunadarma.
Kamis, 05 Juli 2012
Hukum Perjanjian
Menurut Pasal 1313 KUH Perdata Perjanjian adalah Perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau
lebih. Dari peristiwa ini, timbullah suatu hubungan hukum antara dua
orang atau lebih yang disebut Perikatan yang di dalamya terdapat hak dan
kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian adalah sumber perikatan.
Azas-azas Hukum Perjanjian
1. Azas Konsensualitas, yaitu bahwa suatu perjanjian dan perikatan yang timbul telah lahir sejak
detik tercapainya kesepakatan, selama para pihak dalam perjanjian tidak
menentukan lain. Azas ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1320 KUH
Perdata mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian.
2. Azas Kebebasan Berkontrak, yaitu bahwa para pihak dalam
suatu perjanjian bebas untuk menentukan materi/isi dari perjanjian
sepanjang tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan dan
kepatutan. Azas ini tercermin jelas dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang
menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah mengikat
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.
Syarat Sahnya Perjanjian
Menurut Pasal 1320 KUHPerdata perjanjian harus memenuhi 4 syarat agar dapat memiliki kekuatan hukum dan mengikat para pihak yang membuatnya. Hal tersebut adalah :
- Kesepakatan para pihak
- Kecakapan untuk membuat perikatan (misal: cukup umur, tidak dibawah pengampunan, dll)
- Menyangkut hal tertentu
- Adanya causa yang halal
Dua hal pertama disebut sebagai syarat subyektif dan dua hal terakhir disebut syarat obyektif. Dengan demikian selama perjanjian yang mengandung cacat subyektif belum dibatalkan, maka ia akan tetap mengikat para pihak layaknya perjanjian yang sah. Sedangkan perjanjian yang cacat obyektif, maka secara tegas dinyatakan sebagai batal demi hukum. (J.Satrio, 1992)
Hapusnya suatu perjanjian yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Pembayaran
Adalah setiap pemenuhan hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian
secara sukarela. Berdasarkan pasal 1382 KUH Perdata dimungkinkan
menggantikan hak-hak seorang kreditur/berpiutang. Menggantikan hak-hak
seorang kreditur/berpiutang dinamakan subrogatie. Mengenai subrogatie
diatur dalam pasal 1400 sampai dengan 1403 KUH Perdata. Subrogatie dapat
terjadi karena pasal 1401 KUH Perdata dan karena Undang-undang (Pasal 1402 KUH Perdata).
b. Penawaran pembayaran tunai diikuti oleh penyimpanan atau penitipan uang atau barang pada Panitera Pengadilan Negeri
Adalah suatu cara pembayaran yang harus dilakukan apabila si
berpiutang (kreditur) menolak pembayaran utang dari debitur, setelah
kreditur menolak pembayaran, debitur dapat memohon kepada Pengadilan
Negeri untuk mengesahkan penawaran pembayaran itu yang diikuti dengan
penyerahan uang atau barang sebagai tanda pelunasan atas utang debitur
kepada Panitera Pengadilan Negeri.
Setelah penawaran pembayaran itu disahkan oleh Pengadilan Negeri,
maka barang atau uang yang akan dibayarkan itu, disimpan atau dititipkan
kepada Panitera Pengadilan Negeri, dengan demikian hapuslah utang
piutang itu.
c. Pembaharuan utang atau novasi
Adalah suatu pembuatan perjanjian baru yang menggantikan suatu
perjanjian lama. Menurut Pasal 1413 KUH Perdata ada 3 macam cara
melaksanakan suatu pembaharuan utang atau novasi, yaitu yang diganti
debitur, krediturnya (subyeknya) atau obyek dari perjanjian itu.
d. Perjumpaan utang atau Kompensasi
Adalah suatu cara penghapusan/pelunasan utang dengan jalan
memperjumpakan atau memperhitungkan utang piutang secara timbal-balik
antara kreditur dan debitur. Jika debitur mempunyai suatu piutang pada
kreditur, sehingga antara debitur dan kreditur itu sama-sama berhak
untuk menagih piutang satu dengan lainnya.
Menurut pasal 1429 KUH Perdata, perjumpaan utang ini dapat terjadi
dengan tidak membedakan darimana sumber utang-piutang antara kedua belah
pihak itu telah terjadi, kecuali:
(i) Apabila penghapusan/pelunasan itu dilakukan dengan cara yang berlawanan dengan hukum.
(ii) Apabila dituntutnya pengembalian barang sesuatu yang dititipkan atau dipinjamkan.
(iii) Terdapat sesuatu utang yang bersumber pada tunjangan nafkah yang telah dinyatakan tak dapat disita (alimentasi).
e. Percampuran utang
Adalah apabila kedudukan sebagai orang berpiutang (kreditur) dan
orang berutang (debitur) berkumpul pada satu orang, maka terjadilah demi
hukum suatu percampuran utang dengan mana utang-piutang itu dihapuskan,
misalnya: debitur menikah dengan krediturnya, atau debitur ditunjuk
sebagai ahli waris tunggal oleh krediturnya.
f. Pembebasan utang
Menurut pasal 1439 KUH Perdata, Pembebasan utang adalah suatu
perjanjian yang berisi kreditur dengan sukarela membebaskan debitur dari
segala kewajibannya.
g. Musnahnya barang yang terutang
Adalah jika barang tertentu yang menjadi obyek perjanjian musnah, tak
lagi dapat diperdagangkan, atau hilang, hingga sama sekali tak
diketahui apakah barang itu masih ada, maka hapuslah perikatannya, jika
barang tadi musnah atau hilang di luar kesalahan si berutang dan sebelum
ia lalai menyerahkannya.
h. Batal/Pembatalan
Menurut pasal 1446 KUH Perdata adalah, pembatalan atas perjanjian
yang telah dibuat antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian,
dapat dimintakan pembatalannya kepada Hakim, bila salah satu pihak yang
melakukan perjanjian itu tidak memenuhi syarat subyektif yang tercantum
pada syarat sahnya perjanjian.
Menurut Prof. Subekti permintaan pembatalan perjanjian yang tidak
memenuhi syarat subyektif dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
(i) Secara aktif menuntut pembatalan perjanjian tersebut di depan hakim;
(ii) Secara pembelaan maksudnya adalah menunggu sampai digugat
di depan hakim untuk memenuhi perjanjian dan baru mengajukan kekurangan
dari perjanjian itu.
i. Berlakunya suatu syarat batal
Menurut pasal 1265 KUH Perdata, syarat batal adalah suatu syarat yang
apabila terpenuhi, menghentikan perjanjian dan membawa segala sesuatu
kembali pada keadaan semula seolah-olah tidak penah terjadi perjanjian.
j. Lewat waktu
Menurut pasal 1946 KUH Perdata, daluwarsa atau lewat waktu adalah
suatu upaya untuk memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan dari suatu
perjanjian dengan lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat
yang ditentukan oleh undang-undang.
Dalam pasal 1967 KUH Perdata disebutkan bahwa segala tuntutan hukum,
baik yang bersifat kebendaan, maupun yang bersifat perseorangan hapus
karena daluwarsa dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun. Dengan
lewatnya waktu tersebut, maka perjanjian yang telah dibuat tersebut
menjadi hapus.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)